16030224008/FRD '16
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Pencemaran
air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air, seperti
sungai, danau, dan laut akibat aktivitas manusia. Sungai, danau, dan laut
merupakan bagian terpenting dalam kehidupan kita. Berbagai macam fungsinya
sangat membantu kehidupan manusia. Fungsi terbesar sungai, danau, dan laut
adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran
pembuangan air hujan dan ar limbah, bahkan sebenarnya berpotensi untuk menjadi
objek wisata (Halimah. 2005)
Salah satu
penyebab pencemaran air yaitu penggunaan deterjen. Deterjen adalah pembersih
sintetis yang terbuat dari bahan turuna minyak bumi, yang dapat memberikan
dampak negatif makhluk hidup yang berhabitat di air. Salah satunya adalah ikan.
Banyak kasus yang kita dengar bahwa sering terjadi kematian ikan akibat
pencemaran air yang disebabkan oleh penggunaan deterjen oleh ulah manusia.
Deterjen bisa membuat ikan yang ada pada perairan terganggu, pernafasannya
terganggu, mabuk, bahkan berujung pada kematian.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Bagaimana
pengaruh penggunaan detergen terhadap volume pernapasan ikan mas hingga ketian
ikan mas?
C.
HIPOTESIS
Ha:
semakin tinggi konstrentasi air deterjen maka volume pernapasan atau gerak
operculum ikan semakin pelan
Ho:
konsentrasi air deterjen tidak mempengaruhi gerak operculum ikan
D.
TUJUAN
Untuk
mengetahui faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kehidupan ikan mas
BAB 2 KAJIAN TEORI
1.
Kadar deterjen
dalam air
Polutan adalah zat atau substansi yang
mencemari lingkungan, air limbah deterjen termasuk polutan karena didalamnya
terdapat zat yang disebut ABS. Jenis deterjen yang
banyak digunakan di rumah tangga sebagai bahan pencuci pakaian adalah deterjen
anti noda. Deterjen jenis ini mengandung ABS (alkyl benzene sulphonate) yang
merupakan deterjen tergolong keras. Deterjen tersebut sukar dirusak oleh
mikroorganisme (nonbiodegradable) sehingga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan
(Rubiatadji, 1993). Lingkungan perairan yang tercemar limbah deterjen kategori
keras ini dalamkonsentrasi tinggi akan mengancam dan membahayakan kehidupan
biota airdan manusia yang mengkonsumsi biota tersebut.
2. Gerak
operculum ikan
Ikan mas (cyprinus
carpio) adalah
organisme air yang responsif atau peka terhadap perubahan yang terjadi pada
lingkungannya. Insang adalah alat
yang digunakannya untuk bernafas. Pada insang terjadi pertukaran O2 dan
CO2.Mekanismenya adalah tutup insang menutup, mulut terbuka, air
masuk melalui mulut, lalu air melewati insang, terjadi pertukaran oksigen dan
karbondioksida, lalu mulut menutup, tutup insang (operculum) terbuka, dan
akhirnya air keluar dari insang. Oksigen masuk ke aliran darahnya.
3. Pengaruh kadar deterjen
terhadap gerak operculum ikan
Konsentrasi larutan detergen lebih tinggi dari
sitoplasma sehingga partikel detergen berdifusi dari larutan ke sel-sel pada
insang ikan. Larutan detergen terus-menerus berdifusi ke sel-sel insang dan
insang pun akhirnya membengkak. Lama kelamaan sel-sel insang mengalami
plasmolisis (pecahnya sel). Karena selnya pecah, sitoplasma pun keluar,
sehingga insang ikan terlihat mengeluarkan lendir. Setelah sel-sel insangnya
pecah, tentu saja ikan kehilangan organ untuk bernapas sehingga akhirnya
ikan-ikan pada larutan detergen lemas dan kemudian mati satu per satu. Cepat
lambatnya insang ikan tersebut membengkak lalu mati dipengaruhi oleh
konsentrasi detergen pada air. Semakin tinggi konsentrasi detergen pada air,
semakin cepat ikan itu akan mati.
BAB 3 METODE PERCOBAAN
A.
JENIS
PENELITIAN
Eksperimen
B.
VARIABEL
PENELITIAN
1.
Variabel
bebas: konsentrasi detergen dalam air
2.
Variabel
kontrol: ikan mas, air, tempat/wadah, jumlah ikan
3.
Variabel
respon: volume pernapasan ikan mas
C.
ALAT
DAN BAHAN
1.
Ikan mas
2.
Air
3.
Deterjen
cair
4.
Wadah/gelas
plastik
5.
Stopwatch
D.
PROSEDUR
KERJA
1.
Membuat
larutan deterjen dengan ketentuan 20 Ppm pada gelas 1
2.
Membuat
larutan deterjen dengan ketentuan 2 Ppm pada gelas 2
3.
Mengisi
air secukupnya pada gelas ke 3 tanpa diberi larutan deterjen yang nantinya akan
digumakan sebagai kontrol
4.
Memasukan
1 ikan pada masing-masing gelas secara bersamaan
5.
Mengamati
percobaan
6.
Menulis
hasil perhitungan volume pernapasan ikan setiap 1 menit mulai dari menit kedua
7.
Menulis
laporan sementara
BAB
4 HASIL PEMBAHASAN
A. HASIL
PENGAMATAN
NO
|
Perlakuan
|
Menit ke 2
|
Ment ke 3
|
Menit ke 4
|
1.
|
Ikan A (kontrol)
|
142
|
109
|
105
|
2.
|
Ikan B (deterjen 2 Ppm)
|
90
|
41
|
34
|
3.
|
Ikan C (deterjen 20 Ppm)
|
102
|
89
|
72
|
B. ANALISIS
DATA
Dari
percobaan yang telah dilakukan diperoleh hasil dimana ikan pada gelas A yang
berisi air tanpa deterjen (kontrol) pada menit kedua terjadi 142 kali gerak
operculum, kemudian 109 kali gerak operculum pada menit ketiga, dan 105 kali
gerak operculum pada menit keempat.
Pada
ikan B yang diletakkan pada gelas B yang berisikan larutan deterjen 2 Ppm
diperoleh hasil pada menit kedua terjadi 90 kali gerak operculum, kemudian 41
kali gerak operculum pada menit ketiga, dan 34 kali gerak operculum pada menit
keempat.
Sedangkan
pada ikan C yang diletakkan pada gelas yang berisikan larutan deterjen 20 Ppm
diperoleh hasil pada menit kedua terjadi 102 kali gerak operculum, kemudian 89
kali gerak operculum pada menit ketiga, dan 72 kali gerak operculum pada menit
keempat.
Pada
semua perlakuan gelas percobaan bersuhu ruangan 29
Gelas
A : ikan semakin tenang, volume pernapasan dan gerak operculum cenderung
stabil, dan ikan dapat bertahan hidup.
Gelas
B: ikan semakin lama semakin lemah, volume pernapasan dan gerak operculum cenderung
berkurang dan melemah, dan ikan akan mati.
Gelas
C: ikan semakin lama semakin lemah, volume pernapasan dan gerak operculum cenderung
berkurang dan melemah darpada ikan B , dan ikan akan mati.
C. PEMBAHASAN
Ikan mas yang berada di air murni terus bergerak aktif
dan tidak mengalami gangguan apapun terhadap insangnya karena
lingkungannya normal, tidak tercemar. Sedangkan tiga ikan lainnya berenang
di air yang telah tercemari detergen cair, mulai dari larutan deterjen 2 Ppm sampai
20 Ppm, sehingga mereka mengalami gangguan pada organnya, terutama insang.
Insangnya sampai membengkak dan mengeluarkan lendir. Ikan-ikan itu pun akhirnya
melemah dan gerak operculum semakin pelan dan mati.
penyebab insang ikan tersebut berlendir kemudian melemah adalah akibat dari difusi. Difusi adalah perpindahan zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Konsentrasi larutan detergen lebih tinggi dari sitoplasma sehingga partikel detergen berdifusi dari larutan ke sel-sel pada insang ikan. Larutan detergen terus-menerus berdifusi ke sel-sel insang dan insang pun akhirnya membengkak. Lama kelamaan sel-sel insang mengalami plasmolisis (pecahnya sel) karena partikel detergen terus berdifusi. Karena selnya pecah, sitoplasma pun keluar, sehingga insang ikan terlihat mengeluarkan lendir. Setelah sel-sel insangnya pecah, ikan kehilangan organ untuk bernapas sehingga akhirnya ikan-ikan pada larutan detergen lemas dan kemudian mati satu per satu.
penyebab insang ikan tersebut berlendir kemudian melemah adalah akibat dari difusi. Difusi adalah perpindahan zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Konsentrasi larutan detergen lebih tinggi dari sitoplasma sehingga partikel detergen berdifusi dari larutan ke sel-sel pada insang ikan. Larutan detergen terus-menerus berdifusi ke sel-sel insang dan insang pun akhirnya membengkak. Lama kelamaan sel-sel insang mengalami plasmolisis (pecahnya sel) karena partikel detergen terus berdifusi. Karena selnya pecah, sitoplasma pun keluar, sehingga insang ikan terlihat mengeluarkan lendir. Setelah sel-sel insangnya pecah, ikan kehilangan organ untuk bernapas sehingga akhirnya ikan-ikan pada larutan detergen lemas dan kemudian mati satu per satu.
Cepat lambatnya insang ikan tersebut membengkak lalu
mati dipengaruhi oleh konsentrasi detergen pada air. Semakin tinggi konsentrasi
detergen pada air, semakin cepat ikan itu akan mati.
BAB
5 SIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan, semakin
tinggi konsentrasi deterjen dalam air, maka semakin sedikir pergerakan
operculum dan volume pernapasan ikan mas.
Semakin rendah konsentrasi deterjen
pada air, maka semakin stabil pergerakan operculum dan volume pernapasan ikan
mas. Sehingga Ha diterima
B. SARAN
Dari penelitian diatas saya menyampaikan saran:
1.
Gunakanlah detergen sebijaksana mungkin, jangan buang air cucian ke
perairan yang banyak organisme yang hidup di dalamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar